Harusnya aku tau, sayang ini sudah tak semestinya untuk dirasakan.
Dia terlalu sempurna. Dan aku terlalu pengecut untuk mengakuinya.
Aku memang tak sempurna untuknya. Aku tau. Dia juga tau.
Aku terlambat untuk tau. Terlambat dan tak mungkin lagi
Hadirlah dia yg sempurna mengisi hari-harinya. Dia telah memilihnya untuk menyempurnakan hatinya,
Aku tau dan terlalu tau bahwa dia sempurna. Tapi aku terlalu pengecut mengakuinya.
Dia, dia dan dia kenapa harus selalu dia.
Sempurna dan sempurna. It's so perfect. Dan lagi lagi aku terlalu pengecut mengakuinya.
Dulu hanya dia yg berusaha sempurna. Aku tidak. Aku hanya menunggu hasilnya. Yah, aku salah . Sekali lagi salah. Maaf
-semoga kamu bahagia di sana- i always rememmber you-kamu mungkin orang pertama yang membawa hatikupergiterlalu jauh, tapi aku akan ingat bahwa kamu yang terakhir kali membuatku menderita-
Di saat seperti itu. Dia datang dari sosok masa lalu.
Menawarkan sejutah bahu untuk sekedar memberikan aku motivasi. Taukah kamu ini semua karena kebodohanmu.
Hatimu seharusnya untukku. Tapi kamu menawarkan hati yg lain. Dan dia membawa hatiku.
Ini salahmu. Dan kamu tau.
Entah karena kasihan atau memang hatimu sudah terbuka. Aku suka.
Tapi kamu sepertinya nyaman jalan ditempat seperti itu.
Tanpa ada kepastian. Tapi menawarkan janji-janji kehidupan.
Kamu apa mencoba menawarkan luka seperti dia ?
TIDAK. Dan diam. Tidak ada kepastian.
Aku butuh kepastian.
aku butuh
"Biar waktu yang menjawabnya!"
Aku tidak butuh waktu sekalipun. Waktu membuka lukaku semakin dalam nyatanya.
-kita tidak pernah bertemu pada waktu yang tepat. Apa berarti tidak jodoh?"
Lagi-lagi masalah ketepatan waktu yang tepat. Dan aku butuh kepastian :(
Kalaupun tidak kepastian yang kau butuhkan. Aku bisa bersikap.
Pergi lagi untuk kesekian kali mencoba meninggalkanmu
Entah kali ini berhasil atau tidak. Aku tidak tahu
Ya . Lagi-lagi waktu.
Aku berusaha biar waktu yang mengarahkan. End -