Mimpi identik dengan cita- cita. Berbicara mimpi tak lepas dari usaha, namun kenyataannya sebesar apapun usaha kita jika Allah tak menghendaki apa mungkin terjadi ?
Apa aku pernah bermimpi ? PERNAH. Karena mimpilah aku mengharapkan kedatangan sang mentari esok hari :)
Apa mimpiku semuanya terwujud ? hmm.
Sekilas cerita, mungkin baru- baru ini terjadi. Sejak kelas 8 SMP aku bercita-cita untuk melanjutkan jenjang pendidikanku di bangku kuliah di salah satu universitas teknik di Surabaya. Sejak saat itu aku berani bermimpi, bagaimana rasanya jika aku duduk di ruang kelas itu ? bagaimana rasanya aku makan di kantin itu ? dan betapah bangganya ketika aku memakai jas almamater itu. Karena mimpi itu aku berusaha sekuat tenaga untuk mencintai pelajaran yang sedikit memeras keringat (baca fisika). Hingga SMA-pun aku tetap pada pendirianku untuk mengenyam pendidikan di SITU. Bagaimanapun caranya dulu, aku harus BISA masuk SITU, berbagai macam usaha kulakukan, yang tentu saja itu tidak memerlukan uang yang sedikit.
Singkat cerita, puncaknya ketika Ujian Hidup(baca : SNMPTN) di mulai, berbekal restu dan do'a orang tua aku mentapkan pilihanku pada satu jurusan teknik. Ketika pengumuman tiba. Deg. Aku Gagal ! Kecewa ? Sangat kecewa, terutama pada diri sendiri, malu pada orang tua, keluarga, dan teman-teman. Sempat kecewa juga sama keadaan, marah, nangis, dll .
begitu banyak hikmah yang aku peroleh dari kejadian itu, keberadaan keluarga memang tidak tergantikan, nice quote from my beloved family "Segagal- gagalnya kamu, kamu tetap anak ayah mbak"-ayah
"ada banyak sekali jalan menuju kesuksesan, mungkin jalanmu ini agak terjal, ini peringatan agar nantinya kamu tidak sombong" -ibuk
sampai ada yang bilang "Allah sayang kamu, Dia pengen lihat kamu berjuang lebih keras lagi !"
Sadar bahwa kecewaku tak beralasan, aku punya seseorang yang sangat menerima aku apa adanya. Love you, terima kasih Ya Allah . keluarga saya sangat mencintai saya :)
Hingga akhirnya setelah SNMPTN itupun saya mencoba ujian masuk PTN lagi. sekitar 8 kali mungkin. Dan untuk ujian yang terakhir ayah menyarankan aku untuk ganti jurusan, sangat menusuk perkataan ayah waktu itu "Tempatmu bukan di situ, Allah tau mungkin kamu gak cocok di situ, masuklah di jurusan lain". Dan dengan sedikit berberat hati saya pun mencoba mengikuti saran ayah. Setelah ujian berlangsung, aku menuju masjid terdekat, aku berdo'a, menangis, meminta, memohon, agar nantinya aku bisa memberikan berita baik untuk keluargaku. Dan singkat cerita, AKU LOLOS !!! Sujud syukur.
Awalnya memang berat hati ketika mimpiku itu tidak akan pernah terwujud, namun lambat laun aku tau bahwa rencana Allah memang benar- benar INDAH :)
Terima Kasih kepada keluarga, yang selalu mendo'akanku
Teman-teman, yang sangat menyayangi aku :*
Mungkin waktu itu benar-benar membuatku depresi tapi aku KUAT karena KALIAN :)
"Tidak sepantasnya manusia berpikir gagal ketika mimpinya tidak tercapai"
"Campur tangan ALLAH adalah AKHIR dari segala Usahaku"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar